jump to navigation

Moving On July 13, 2011

Posted by Qirana in berkata-kata sesuka hati.
3 comments

Bismillahirrahmanirrahim..

Jadi ceritanya gini, saya kan punya blog di tumblr atau biasa disebut tumblog sama para penggunanya, nah di situ lagi rajin-rajinnya orang nyebut-nyebut tentang google+ (itu loh, jejaring sosial yang katanya lebih sosial daripada Facebook dan masih dibatasi pemakainya) dan segala macamnya. Dari situ saya jadi inget ternyata saya pernah mau bikin blog di blogspot yang mana blogspot tu terintegrasi sama google juga.

Nah, dengan mempertimbangkan satu dan lain hal *halaaaah* si blog di blogspot ini rencananya yang akan dilebihaktifkan mulai dari saat ini.

Kalo masih mau main-main ke sini juga ga apa-apa ko, meskipun isinya labilia masa muda. Hehehe.

So, happy blogwalking on this old one and the tumblr one!

Also enjoy next posts on the new one! 🙂

Ibu dan Momo June 24, 2011

Posted by Qirana in story.
Tags: ,
8 comments

Ibu saya yang memang biasa saya panggil ibu adalah seorang guru SMK. Mungkin karena profesinya ini ibu sangat-super-senang mengobrol. Kalau ibu baru pulang, ibu hampir selalu bercerita tentang kejadian yang beliau alami di sekolah, entah itu abis ngejewer murid yang nakal, abis jajan baso sama temen-temennya, atau abis nengokin temennya yang sakit. Kalau pagi hari, di saat semua orang rumah masih setengah sadar, ibu sudah kekelontangan di dapur, mulai dari masak nasi, cuci piring, sampai goreng ayam, dan ga jarang itu semua dilakukan sambil berceloteh melanjutkan cerita-ceritanya yang tertunda.

Ibu juga sangat-super-perhatian sama anak-anaknya yang beranggotakan satu anak perempuan paling besar (yap, that’s me!) dan tiga anak laki-laki yang mulai beranjak dewasa. Ga pernah seharipun ibu lupa buat sekedar sms atau menelepon anak-anaknya ketika sedang berada di luar rumah, sekalipun anak-anaknya ini suka curang dengan matiin hp. Hehe. Ibu adalah sosok yang sangat sabar, sangat super, dan sangat juara.

Beda lagi dengan momo (more…)

Selamat Ulang Tahun Jakarta! June 23, 2011

Posted by Qirana in Uncategorized.
4 comments

Beberapa bulan yang lalu ketika teman-teman dekat saya mulai merantau ke Jakarta, sementara saya harus kembali ke Bandung untuk melanjutkan kuliah S2, saya tiba-tiba ngerasa kangen dengan keriuhan ibukota *haiyaaah*. Jakarta itu jelas-jelas kota tempat muternya uang, tempat para pekerja, pebisnis, pegawai menghabiskan waktunya seharian buat mencari nafkah. Kadang saya mikir, kota yang saya harap ga jadi kota tempat saya harus membesarkan anak-anak saya adalah Jakarta. Hehe. Peace, Jakarta! 😀 Dirimu memang kota “bekerja” kan, bukan kota “mendidik”?

Hari ini biarpun telat sehari, saya mau ngucapin Selamat Ulang Tahun Jakarta!

Semoga ga tambah macet dan pembangunan MRTJakarta-nya berhasil. Aamiin. 🙂

Larangan Belok Kiri Langsung June 16, 2011

Posted by Qirana in opinion, review.
Tags: , , ,
1 comment so far

image from detik.com

Akhir-akhir ini sering merasa terganggu dengan bunyi klakson kendaraan di persimpangan ketika lampu lalu lintas berwarna merah, biasanya kendaraan-kendaraan ini ngeributin lajur paling kiri. Misalnya kasusnya begini, kendaraan di lajur paling kiri yang berada paling depan tidak maju melainkan berhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah. Otomatis, refleks pengguna kendaraan lain yang berada di lajur yang sama di belakang kendaraan tersebut akan membunyikan klaksonnya sebagai tanda protes karena akan berbelok ke kiri. Nah, ribut banget kan itu kondisinya?

Di sisi lain, seharusnya keadaan tersebut tidak perlu terjadi. Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan istilah peraturan “belok-kiri-jalan-terus” sejak ditetapkannya UU nomor 14 tahun 1992. Tidak banyak masyarakat yang menyadari bahwa peraturan itu sudah tidak berlaku lagi sejak ditetapkannya UU nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tersebut berbunyi: (more…)

Let’s have a big dream of this “Country of Everything” May 23, 2011

Posted by Qirana in cerita, sosial.
Tags: , ,
2 comments

Since 10 to 15 years ago, Indonesia still dealing with the same transportation problem: congestion. In my opinion, this country is a country of everything or in sarcastic language style we can call it a country of irony. The theory will always be written or (at least) spoken, but never be done. What we do is not what we say, vice versa.

When I asked an angkot driver for his opinion, “Why do congestion always happened everyday in our city?” He knew that it was all because too many vehicles operated everyday in the city. Even a high school student must have the same opinion as he was. So how can the government do not see the problem?

In my last course of Transportation Policy, it has been said that this lack of proper transportation facilities in (all around) the country had happened because of the absence of sustainable policy making process. While at the same time, the reasons were always the lack of money. But somehow, in lots of press media, we hear and we see that this country is not that poor. This Transportation Policy course resumed that engineers -as a designer also a planner- will never be succeed even if their design and plan is magnificent because policy decide all what is to be or not to be.

Maybe this ironical country is just having lack of optimism as I have said in my last post. We have no courage to develop our own ability, to stand in our own feet, even to decide by our own needs. You see, even for a very fundamental needs like salt, we still import it from other country. Even to support  a very simple industry, we have no courage.

While other country like China is developing their mass transportation system in electrical buses, we still confuse on deciding “does bus rapid transit implementable in Bandung?”. While Israel and USA are now promoting their flying cars, we still feel happy that our country buy more than 700,000 units of car per year which of course labeled by foreign brands. So let’s jump up our aim. Do not stop by the nearest goals. Let’s have a big dream of this country of everything.

Quote #2 April 29, 2011

Posted by Qirana in words.
Tags: ,
add a comment

Modesty is the true beauty

Setelah sekian minggu melewatkan KickAndy, baru malem ini nonton lagi. Dan dampak “touching your heart“-nya tetep aja ada. Kali ini ceritanya tentang anak-anak juara yang berasal dari keluarga sederhana (cenderung tidak berkecukupan) yang dengan segala kerja keras dan tekad bajanya bisa mewujudkan hal-hal luar biasa. Mulai dari anak yang kerja jadi pengemis buat sekolah yang akhirnya bisa berprestasi jadi duta sepakbola anak Danone di Prancis, anak dari keluarga sederhana yang bisa bikin antivirus komputer, dan ada juga pemulung yang jadi juara lomba fotografi yang membawa dia sampai ke Netherland sana.

Such a beautiful modesty. 🙂

Kenapa? April 21, 2011

Posted by Qirana in cerita.
Tags: ,
2 comments

Dua minggu menjelang akhir semester pertama jadi mahasiswa S2. Beberapa hari yang lalu kebangun subuh-subuh terus pertanyaan pertama yang muncul adalah: why am I doing this? 

Kenapa ya ngambil S2 sekarang?

Soalnya ga betah kerja kantoran. *eeeuuuu.. payah. hehe

Kenapa harus di Ganesha lagi?

Soalnya ga dapet surat izin buat ngelanjutin di luar. *sedih

Kenapa harus transport lagi?

Soalnya suka. *yesss

Kenapa kenapa kenapa … (more…)

Quote #1 April 20, 2011

Posted by Qirana in words.
Tags:
add a comment

Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata